Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Pemprov Jateng Garap 2 Truk Pengantar Uang dari BI jadi Kendaraan Pengendali Inflasi

Thursday, January 9, 2025 | January 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-09T11:22:00Z

 



ICB.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima hibah dua truk remise dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) setempat, untuk dijadikan kendaraan operator inflasi (Kendil).


Serah terima dua truk remise tersebut dilakukan di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, pada Kamis, 9 Januari 2024.


Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, dua truk remise itu sebelumnya digunakan untuk pendistribusian uang oleh BI Jateng. Selanjutnya truk tersebut akan difungsikan sebagai kendaraan pengangkut bahan pokok.


Sumarno mengatakan, kehadiran dua truk tersebut diharapkan menjangkau lokasi yang lebih luas dalam memaksimalkan pengendalian inflasi di Jawa Tengah.


Dia menguraikan, kehadiran Kendil akan menunjang setiap kegiatan operasi pasar.


“Supaya harga kebutuhan pokok di pasaran menjadi lebih terkendali. Minimal secara psikologi, jika ada operasi pasar maka akan mempengaruhi harga di pasaran,” ucap Sumarno.


Dua truk tersebut melengkapi empat kendaraan pengontrol inflasi lainnya yang dioperasikan oleh PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda).


“Kami berharap dengan lebih banyak kendaraan, maka jangkauannya akan lebih luas, sehingga inflasi di Jateng terkendali,” katanya.


Sumarno mengatakan, ke depan pasti ada tantangan mengenai persoalan inflasi. Maka dari itu, kata dia, dengan hadirnya dua kendaraan itu akan lebih memasifkan kerja-kerja pengendalian inflasi di Jawa Tengah.


 Kepala BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, mengatakan, dua truk yang dihibikan itu akan langsung difungsikan untuk mengantarkan kebutuhan pokok di Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.


Rahmat melanjutkan, dalam upaya pengendalian inflasi di Jawa Tengah, truk tersebut dapat digunakan oleh PT Jateng Agro Berdikari untuk mendukung pembelian bahan pokok langsung dari kelompok tani.


“(Misalnya) PT Jateng Agro Berdikari bisa menyerap bahan pokok dari BUMD di kabupaten/kota yang melakukan gerakan pangan murah dengan membeli dari petani. Apabila bisa beli langsung, Insya Allah inflasi akan tetap terjaga,” katanya.


Dia mencontohkan, inflasi akan sering terjadi pada hari-hari besar seperti keagamaan. Maka dari itu, dia menyarankan, supaya PT Jateng Agro Berdikari bisa membeli beras dari BUMD kabupaten/kota yang serapannya langsung dari gabungan kelompok tani.


“Diharapkan inflasi terjaga, beras murah bisa sampai ke konsumen. Bersamaan dengan petani juga tetap untung,” kata Rahmat. (*)

×
Berita Terbaru Update