ICB.COM, BANJARNEGARA – Sekolah Bina Keluarga Lansia (BKL)
Istiqomah atau Center of Excellence BKL Istiqomah Banjarnegara, mewisuda 88
peserta didik, di aula Sasana Bhakti Praja, Gedung Setda, Selasa (17/12/24).
Mereka telah menyelesiakan
serangkaian kurikulum tahap dasar, dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang,
Standar II sejumlah 23 orang, dan Standar III sejumlah 25 orang.
Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Muhamad Masrofi,
menyampaikan selamat kepada para wisudawan, yang telah menyelesaikan setiap
tahapan kegiatan pembelajaran.
‘’Semoga
ini bisa menjadi bekal bapak ibu semuanya dan untuk selanjutnya bisa berkiprah
di keluarga dan lingkungannya, senantiasa menjadi lansia yang sehat, produktif,
mandiri, bahagia dan bertaqwa,’’ kata dia, seperti dirilis banjarnegarakab.go.id.
Menurut data Biro Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara, angka
harapan hidup di Kabupaten Banjarnegara terus meningkat.
Pada 2021 angka harapan hidup 74,28, tahun 2022 sebesar 74,37,
dan tahun 2023, sebesar 74,47. Dengan meningkatnya usia harapan hidup maka akan
menambah usia lanjut.
Menurut Masrofi, pada umumnya, pada usia lanjut akan terjadi
penurunan kemampuan fisik dan mental.
Salah satu permasalahan yang sangat mendasar pada lanjut usia
adalah masalah kesehatan.
“Jika pada sampai pada waktunya, umur itu akan berpengaruh pada
kemampuan yang menurun, seperti tenaga dan pikiran. Dan hal ini akan
berpengaruh pada kesehatannya,” sambungnya.
Untuk itu, Masrofi berharap agar sekolah lansia keberadaannya
terus dipertahankan. Karena, di sekolah lansia diharapkan sebagai wahana untuk
silaturahmi, bersosialisasi dan belajar bagi anggotanya.
“Dengan belajar bersama, bertemu dan bercanda, saling menyapa,
nostalgia cerita akan membuat suasana senang, yang membuat awet muda,” ungkapnya.
Dia meminta kepada Dispermades PPKB Kabupaten Banjarnegara, agar
terus memberikan pembinaan, pendampingan dan bimbingan kepada kelompok-kelompok
sekolah lansia di Kabupaten Banjarnegara.
Hal itu agar sekolah-sekolah itu dapat berjalan dengan baik, sehingga
bermanfaat banyak untuk seluruh masyarakat.
Sementara itu, Rubiana Islam Kartini, selaku ketua panitia
menambahkan bahwa sekolah lansia adalah pendidikan nonformal yang bertujuan
memberikan informasi pelatihan baik teori maupun praktik.
“Sistem belajar dengan ceramah, diskusi dan praktik. Tentang
tujuh dimensi lansia tangguh, delapan fungsi keluarga serta perawatan jangka
panjang bagi lansia rentan penyakit, serta praktik keterampilan,” tambahnya.
Dia mengatakan pada sekolah lansia, peserta mendapat materi
tentang kesehatan fisik, mental dan spiritual, yang mendukung agar lansia tetap
bugar, produktif, mandiri baik secara fisik maupun ekonomi, bahagia dan
bertaqwa.
“Sehingga Lansia dapat meningkat kualitasnya, ibadahnya
meningkat, dapat hidup mandiri bermasyarakat, menyalurkan pengetahuannya sesuai
kemampuan serta bahagia sejahtera diri dan keluarga,” imbuhnya.
Acara wisuda dimulai dengan doa bersama, menyanyikan lagu
Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan prosesi wisuda.
Para wisudawan mengenakan pakaian wisuda lengkap dengan toga dan
menerima sertifikat serta penghargaan lainnya.
Prosesi wisuda diakhiri dengan yel-yel dan nyanyian bersama
lagu-lagu gembira seperti “Jangkrik Genggong,” “Iki Weke Sapa,” dan “Jaka
Tingkir” dan Senam Poco-Poco,” yang menambah keceriaan acara tersebut.
Pj Bupati Banjarnegara Muhamad Masrofi, hadir menyaksikan wisuda
bersama Sekda Indarto dan ketua Dharma Wanita Persatuan Sri Rejeki Indarto,
jajaran guru, dan pengurus. (*)