PETANI WORTEL : Tangkapan layar video viral seorang petani wortel mecabut tanaman wotel dilahannya. Dok Tangkap layar video IG: Infoseputarbanjarnegara
Lihat Videonya..... Disini
ICB.COM, BANJARNEGARA - Sebuah video yang memperlihatkan dua petani wortel mencabut tanamannya karena kesal dengan harga yang jatuh bebas menjadi viral di media sosial. Dalam video berdurasi 51 detik tersebut, para petani mengungkapkan kekecewaannya terhadap harga wortel yang saat ini hanya Rp 300 per kilogram.
Video tersebut diunggah di platform media sosial seperti Instagram dan X, menarik simpati netizen. Di antara respons yang ramai, video lain yang menampilkan petani membagikan wortel kepada warga di lahan juga menarik perhatian.
Vandri Dwi, seorang petani dari Desa Pasurenan, Kecamatan Batur, membenarkan kondisi ini. Menurutnya, harga wortel yang biasanya berada di kisaran Rp 2.500 hingga Rp 5.000 per kilogram kini terpuruk menjadi Rp 300 per kilogram.
“Sekarang harga wortel anjlok banget, cuma Rp 300 per kilogram. Padahal biasanya bisa mencapai Rp 2.500, bahkan sampai Rp 5.000 kalau sedang tinggi,” katanya, Selasa (12/11/2024).
Penurunan harga ini membuat banyak petani memilih tidak memanen hasil tanamannya. “Sekarang banyak yang membiarkan tanaman wortel membusuk di lahan. Soalnya, kalau dipanen biayanya tidak cukup tertutupi,” lanjut Vandri.
Ia mengungkapkan bahwa anjloknya harga wortel sudah berlangsung selama sekitar dua bulan, bertepatan dengan masa panen tanaman. “Penurunan ini sudah terjadi sekitar dua bulan, dan sebagian besar wortel sudah waktunya panen. Makanya petani benar-benar merasa berat,” ujarnya.
Bukan hanya wortel, sayuran lain seperti kubis juga mengalami penurunan harga. Kobis di lahan sekarang hanya Rp 200 per kilogram.
“Jadi, petani benar-benar kesulitan, berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga, sehingga petani tidak terus merugi,” tambah Vandri.
Terkait video viral tersebut, Vandri menduga lokasi pengambilan gambar berada di wilayah atas Banjarnegara, meskipun ia tidak mengetahui pasti.
“Kalau video itu, saya kurang tahu di mana tepatnya. Tapi kemungkinan masih di daerah sini juga. Yang bagi-bagi wortel itu di Sumberrejo, Kecamatan Batur,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Batur, Sudi Purnomo, juga membenarkan penurunan harga wortel. Menurutnya, banyak petani yang akhirnya memilih tidak memanen hasil tanamannya.
“Benar, harga wortel sekarang anjlok, sampai Rp 300 per kilogram. Makanya banyak yang tidak dipanen, bahkan ada yang dibagi-bagikan saja,” katanya.
Menurut Sudi, daerah utara Banjarnegara seperti Kecamatan Batur, Pejawaran, dan Wanayasa adalah wilayah dengan produksi sayuran tinggi. Namun, turunnya harga sayuran ini telah berdampak pada kesejahteraan petani di wilayah tersebut.
“Wilayah Banjarnegara utara itu banyak petani sayuran. Jadi, ketika harga jatuh seperti ini, petani sangat terdampak, baik wortel maupun sayuran lain,” jelasnya.
Mengenai video viral, Sudi mengaku masih mencari tahu lokasi pengambilannya. “Lokasi pastinya belum tahu. Kami sudah berusaha mencari informasi, tetapi masih belum ketemu. Sudah tanya ke berbagai pihak,” pungkasnya.(*)