ICB.COM, KEBUMEN - Peredaran narkoba di Indonesia kian meresahkan. Tak hanya di kota-kota besar, narkoba juga sudah merambah kota-kota kecil, termasuk di Kebumen. Bahkan, Satresnarkoba Polres Kebumen mengungkap, narkoba mulai merambah ke pedesaan.
Atas dasar itu pula, Polres Kebumen terus menggencarkan perang terhadap narkoba. Terbaru, Polres Kebumen meggelar deklarasi bersih narkoba (Bersinar). Kegiatan yang menggandeng BNNK Kabupaten Cilacap itu digelar, Jumat (8/11)
Dalam kesempatan itu, personel Polres Kebumen juga mengikuti tes urine narkoba untuk memastikan tak ada "permainan narkoba" di tubuh Polres Kebumen. Dari seluruh personel yang menjalani test urine, hasilnya negatif. Untuk menghindari kecurangan saat menuangkan urine ke gelas sample, para personel Provos ditempatkan di pintu masuk toilet.
Kepala BNN Kabupaten Cilacap
KBP Dinnar Widargo menyampaikan Indonesia memiliki masalah signifikan terkait
peredaran dan penyalahgunaan narkotika, terutama karena letaknya yang strategis
di jalur perdagangan internasional yang memudahkan akses narkoba masuk ke dalam
negeri.
"Indonesia menjadi
favorit peredaran narkoba. Jika semua punya pemikiran narkoba adalah barang
haram, maka narkoba bisa hilang di Indonesia," jelasnya.
Saat ini, menurut KBP Dinnar
Widargo, aparat penegak hukum (APH) harus memiliki integritas yang tinggi,
serta iman dan taqwa yang mengiringi dalam penugasan.
APH harus benar-benar menjadi
agen pemberantasan narkoba seperti program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil
Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui program Asta Cita.
Di Indonesia sendiri,
narkotika golongan tertentu memang bisa legal untuk keperluan medis, tetapi
dengan pengawasan yang ketat. Berdasarkan Undang-Undang No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika, hanya narkotika yang masuk dalam golongan II dan III yang
bisa digunakan untuk keperluan medis, sebagai pereda nyeri pada kondisi medis
tertentu.
Namun yang menjadi masalah
saat banyak orang melakukan penyalahgunaan narkoba yang memiliki dampak
mengerikan bagi generasi penerus. Sehingga Indonesia saat ini masih dijajah
narkoba.
Kasatresnarkoba AKP Heru
Sanyoto mengungkapkan, tes urine untuk memastikan personel harus benar-benar
bersih. "Sebelum bersih-bersih
ke luar, kita harus bersih dari dalam. Kegiatan ini dilakukan mendadak sehingga
diharapkan lebih maksimal hasilnya," ungkap AKP Heru Sanyoto.(*)