Pertemuan Pemerintah Kota Tono, Prefektur Iwate, Jepang dengan Pemkab Purbalingga, secara online melalui zoom, membahas kerja sama pengiriman pekerja asal Purbalingga. (Foto : purbalinggakab.go.id)
ICB.COM, PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, kembali bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tono, di Prefektur Iwate, Jepang, terkait pengiriman tenaga kerja asal Kabupaten Purbalingga.
Hal ini merupakan tindak lanjut kerja sama Pemerintah Kabupaten Purbalingga dengan Pemkot Kota , sekaligus hasil dari kunjungan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, September 2023 lalu.
Dalam kunjungan itu Bupati Purbalingga menandatangani kesepakatan bersama dengan Wali Kota Tono, Kazuhiko Tada, terkait penempatan tenaga kerja asal Purbalingga di Tono City.
Juru bicara Kota Tono, Horiba Akiko, yang juga bertugas sebagai penerjemah, dalam pertemuan secara online melalui zoom dengan Kepala Dinporapar Purbalingga, R Budi Setiawan berserta jajaran, mengaku senang bekerja sama dengan Indonesia, baru-baru ini.
“Selain tenaga kerja dari Indonesia pihak Tono City Jepang juga mengadakan kerja sama dengan pemerintah negara Nepal,” kata Horiba Akiko.
Mengutip pernyataan Wali Kota Tono, Kazuhiko Tada, Horiba Akiko juga mengatakan pihaknya juga senang dengan tenaga kerja Indonesia. Sebaliknya, orang indonesia yang tinggal di Tono juga senang tinggal.
Sementara itu Kepala Bidang Pariwisata Dinporapar Purbalingga, Riswanto menyampaikan bahwa di Kabupaten Purbalingga terdapat sekitar 200 desa.
Pihaknya mempunyai program agar masing-masing desa di Kabupaten Purbalingga, itu bisa memilih wakil terbaik untuk nanti dilatih dan kemudian bisa dikirim untuk bekerja di Tono City.
Dia juga mengatakan, di Kabupaten Purbalingga terdapat beberapa lembaga pelatihan kerja.
Para calon tenaga kerja yang akan dikirim ke Jepang, akan menjalani pelatihan selama 5 bulan di lembaga-lembaga itu.
Pelatihan utamanya terkait kemampuan berbahasa Jepang. Setelah mengusai bahasa Jepang, barulah para calon tenaga kerja itu mengikuti program lain untuk meningkatkan kemahiran.
Dalam kesempatan itu, Riswanto pun meminta penjelasaan kepada Pemkot Tono, berkaitan dengan kebutuhan tenaga kerja dalam rentang waktu satu tahun.
Sementara itu terkait biaya, dia mengatakan untuk proses pemberangkatan tenaga kerja dari Purbalingga membutuhkan 2 biaya
Biaya pertama adalah pelatihan selama 5 bulan di Indonesia. Nantinya biaya pelatihan tersebut bisa dari anggaran desa atau dari yang bersangkutan secara mandiri
“Kebutuhan biaya pelatihan kurang lebih Rp 5 juta sampai Rp 6 juta selama 5 bulan,” terang Riswanto
Selanjutnya biaya yang kedua untuk biaya pemberangkatan kisaran antara Rp 30 juta sampai Rp 40 juta.
Menurut Riswanto, untuk menutup biaya tersebut, pihaknya berencana bekerja sama dengan bank milik Pemda, yang bersedia untuk memberikan kredit
“Nanti proses pembayaran kredit tersebut pada saat yang bersangkutan sudah memperoleh penghasilan di Tono City,” kata Riswanto.
Menjawab penjelasan Dinnaker Riswanto, Juru bicara Tono City Horiba Akiko menyampaikan bahwa untuk pemberangkatan ke Jepang, dibiayai oleh perusahaan Jepang.
“Keberangkatan ke Jepang itu sebenarnya perusahaan Jepang yang bayar. Jadi mungkin yang berangkat ke Tono City tidak usah banyak pikir, karena itu perusahaan dari Jepang yang bayar,” katanya.
Selain itu dijelaskan pula, salah satu perusahaan baru di Tono City Jepang akan membutuhkan kira-kira 100 orang.
Untuk kebutuhan pekerja, sebagian didatangkan dari Myanmar dan Vietnam. Namun demikian kebanyakan orang Myanmar dan Vietnam tidak mau kerja lama.
Maka dari itu, perusahaan-perusahaan itu berminat akan mengganti 100 orang pekerja dengan yang berasal Indonesia.
“Akan tetapi mulainya mungkin yang pertama perusahaan butuh 3 orang, yang ke dua 5 orang, 3 orang jadi step by step,” kata juru bicara Horiba Akiko
Dari sekarang lanjut Horiba, selesai pertemuan ini pihaknya akan berdiskusi dengan perusahaan di Tono City, berapa kebutuhannya tenaga kerja orang Indonesia.
Sebelumnya, Pemkab Purbalingga telah menyepakati perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Tono City, Jepang, mengenai penempatan tenaga kerja asal Purbalingga, di kota yang berada di Perfektur Iwate, tersebut.
Sementara itu, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, setelah penandatanganan kesepakatan kerja sama di Meeting Hall Aeria Hotel, Tono City, pada 2023 lalu, berharap kesepakatan itu akan membuka kesempatan lainnya, seperti investasi, wisata, budaya, serta transfer teknologi ke Purbalingga.
“Alhamdulilah, Kabupaten Purbalingga telah memiliki mitra kerja internasional, yaitu Tono City, Jepang. Tentunya, kesepakatan ini semoga segera bisa ditindaklanjuti dengan pengiriman tenaga kerja asal Purbalingga ke Jepang dalam waktu dekat,” kara Tiwi.
Bupati juga menjelaskan Kota Tono juga memiliki luasan yang hampir sama dengan Purbalingga. Namun populasi penduduk kota itu hanya 26 ribu jiwa, sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja dari wilayah lainnya.
Menurut bupati, kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Purbalingga dan Tono City dalam hal pengiriman pekerja diyakini akan menguntungkan kedua belah pihak.
“Pihak Tono City akan tercukupi ketersediaan tenaga kerjanya dan dari sisi kita akan mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan,” kata dia, seperti dirilis jatengprov.go.id.
Sementara itu, Wali Kota Tono, Kazuhiko Tada, menyambut baik kerja sama tersebut. Ia berharap program tersebut dapat terus berlanjut.
Ia menyebut, Kota Tono memiliki banyak lapangan pekerjaan, tetapi kekurangan tenaga kerja.
Menurutnya, tenaga kerja dari Indonesia selama ini dikenal memiliki kepribadian dan etos kerja yang baik.
Wali Kota Tada yakin kedua kota, Purbalingga dan Tono City, memiliki kemungkinan untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan. (*)