ICB.COM, BANJARNEGARA - Dalam peringatan Hari Wayang Nasional 2024, Banjarnegara menggelar acara yang memadukan tradisi dengan semangat generasi muda. Bertempat di Pendapa Dipayudha Adigraha, kegiatan ini melibatkan lebih dari 200 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Banjarnegara bekerja sama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) menyelenggarakan acara ini bertujuan untuk mengenalkan seni wayang kepada generasi muda sekaligus melestarikan warisan budaya leluhur.
Workshop wayang kulit menjadi pembuka rangkaian kegiatan. Para peserta diajak untuk memahami seni pedalangan, mulai dari teknik mendalang, proses pembuatan wayang, hingga nilai-nilai filosofis di balik lakon-lakon klasik.
Ki Bambang Surpriono, dalang senior yang memandu sesi tersebut, menyampaikan bahwa wayang lebih dari sekadar hiburan.
“Wayang adalah cerminan kehidupan, sarat pesan moral yang relevan sepanjang zaman,” tuturnya, Kamis (21/11/2024).
Dengan penuh percaya diri, mereka memukau penonton melalui gaya mendalang yang menghidupkan karakter-karakter wayang. Antusiasme dan kemahiran mereka menjadi bukti bahwa seni wayang tetap lestari di tangan generasi muda.
Usai workshop dan penampilan dalang remaja, Ki Bambang Surpriono menampilkan lakon Banjaran Gatotkaca, kisah heroik yang menggugah kesadaran akan pentingnya nilai moral dan keberanian.
Tursiman, Kepala Dinparbud Banjarnegara, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya memperkuat kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal.
“Melalui acara ini, kami ingin membuktikan bahwa wayang tetap relevan di era modern. Generasi muda punya peran besar menjaga tradisi ini tetap hidup,” katanya.
Sekretaris Daerah Banjarnegara, Indarto, juga menekankan pentingnya seni wayang sebagai sarana pendidikan karakter.
“Wayang adalah identitas bangsa. Kita harus menjaga warisan ini, dan kegiatan seperti ini adalah cara untuk menanamkan nilai-nilai luhur pada generasi muda,” ungkapnya.
Peringatan Hari Wayang Nasional di Banjarnegara tahun ini menegaskan bahwa seni wayang kulit tidak hanya milik generasi tua. Dengan dukungan dan keterlibatan generasi muda, wayang dapat terus berkembang sebagai kekayaan budaya yang menginspirasi, mendidik, dan mempererat jati diri bangsa.(*/icb)